Minggu, 19 Juli 2015

Saking bencinya pada Islam, mereka sampai berpikir bisa menjadi apa saja asal jangan muslim. Tapi hidayah itu akhirnya datang.


Dream
- Sariya, gadis asal Kerala, India, dibesarkan dalam keluarga yang sangat taat dalam agama. Kakeknya bahkan pendiri Gereja di Kerala.


Para pemuka agama di sana sering menjadikan ibu Sariya sebagai contoh wanita yang baik bagi jemaat lainnya. Namun lama-lama, ibu Sariya mulai mengalami keraguan sehingga akhirnya dia menjadi seorang muslim.

Semua itu mungkin karena pengaruh pengacara keluarga bernama Ibrahim Khan yang seorang muslim taat dan memiliki pengetahuan luas soal agama.

Meski kehadirannya singkat, tapi mampu mengubah ibu Sariya menjadi muslim dalam beberapa minggu saja. Saat itu Sariya masih 13 tahun.

Sebagai anak tertua, Sariya merasa bingung dengan situasi keluarganya yang pecah karena ibunya memilih bercerai dan pindah ke Bombay.

Sariya sangat membenci Islam karena ia anggap telah menghancurkan keluarganya. Ayahnya memilih pergi meninggalkan Sariya dan adik-adiknya.

Saking bencinya pada Islam, Sariya pernah berpikir dia bisa menjadi apa saja asal jangan muslim. Meski begitu, dia masih menghormati dan mencintai ibunya yang sekarang seorang muslimah.

Sampai saat itu, Sariya masih tidak mengerti kenapa ibunya memilih Islam. Seorang wanita berpendidikan dan berbudaya seperti ibunya memilih agama yang berbau zaman pertengahan.

Hingga akhirnya dia memberanikan diri bertanya kepada ibunya. Sariya dapat jawaban singkat; "Baca kitab suci dari agama yang kamu yakini itu, halaman per halaman."
Dari situlah Sariya mulai dituntun menuju Islam. Meskipun masih muda, Sariya seperti diberi kemudahan oleh Allah untuk mengerti apa yang dibacanya.

Sariya menemukan banyak sekali ketidakselarasan dan kesalahan. Namun Sariya keras kepala, dia masih terus membaca semuanya meski di hatinya mulai timbul keraguan.
Setelah beberapa lama, ibunya mengirim sepucuk surat disertai tulisan Surat Al-Ikhlas dan terjemahannya.

Begitu membaca surat tersebut, hati Sariya mulai tergelitik untuk membacanya berulang-ulang. Saat tidak ada lagi surat tersisa untuk dibaca, Sariya beralih ke Alquran dan dia benar-benar terpesona.

Dalam Alquran dia menemukan kebenaran yang selama ini dicarinya. Dia mendapat semua jawaban yang membuatnya ragu-ragu. Butuh dua tahun bagi Sariya untuk mempelajari Alquran. Saat itu usianya sudah 15 tahun.

"Aku tahu aku akhirnya menemukan takdirku," kata Sariya.
Kemudian Sariya pergi ke Bombay dan saat berada di bandara dia mengucapkan dua kalimat syahadat disaksikan oleh ibunya.

Ibunya mengatakan bahwa ia selalu berdoa kepada Allah agar memberikan hidayah kepada putrinya dan ternyata dikabulkan, Allahu Akbar. Adik-adik Sariya masih kecil dan mereka mengikuti langkahnya menjadi muslim.

Sariya memutuskan 'hijrah' ke Bombay. Dia dan adik-adiknya diterima oleh komunitas muslim Bombay dengan penuh suka cita. Mereka mengajarkan bahasa Arab dan pengetahuan tentang Islam. Setelah 10 tahun memeluk Islam, Sariya merasa hidupnya makin terarah dan penuh ketenangan.

"Saat berkumpul bersama keluarga, aku mengatakan telah membantu pembangunan sebuah madrasah bagi anak-anak penghafal Alquran. Salah satu cita-citaku adalah membangun masjid di tempat kelahiranku, Kerala," kata Sariya.

http://www.dream.co.id/orbit/awalnya-benci-islam-sekeluarga-di-india-jadi-mualaf-1411276.html

 

Minggu, 22 Maret 2015

Vokalis Saint Loco Berry Manoch Masuk Islam


“Alhamdulillaah Berry Saint Loco jadi mualaf & berganti nama jadi Muhammad Berry Al-Fatah,” kata akun @essa_friends sembari mengupload foto pasca pengucapan syahadat Berry.
Jauh sebelum mengucapkan syahadat, vokalis grup band yang mengusung genre musik hip-rock itu sudah mempelajari tentang agama Islam. Berry Manoch telah belajar Islam sejak 2 dua bulan lalu, padi syahadat masuk Islamnya di rumah.

Para penggemarnya yang beragama Islam pun banyak yang mengaku gembira dengan kabar keislaman musisi itu.

http://news.fimadani.com/read/2015/03/21/vokalis-saint-loco-berry-manoch-masuk-islam/

Kamis, 19 Maret 2015

Ajaran Islam Memberi Hidayah dan Ketenangan


Penerbit Mizania tahun ini merilis buku yang mengisahkan mantan model majalah porno yang meraih hidayah. Kalau pembeli buku tersebut seorang laki-laki, saat pertama lihat covernya bakal takjub dengan keanggunan sang mantan model. Keanggunannya mengingatkan kita kepada artis Laudya Cinthya Bella yang belum lama ini memutuskan berjilbab.

Baru membuka empat halman buku ini, pembaca akan disambut dengan foto sosok yang bernama lengkap Raisyyah Rania Yeap atau yang akrab dipanggil Rara. Dan saya yakin, pembaca lebih fokus membalik-balik halaman buku demi melihat foto foto Rara yang mengenakan aneka hijab modis.

Yaah… singkatnya, foto-foto itu lebih menarik perhatian daripada kisah hidup Rara mulai dari makna beragama sewaktu kecil (dulunya Rara beragama budha), kisah ketika dia sekolah yang sering dibully, merintis karir menjadi model, ikut ajang kontes kecantikan, hidupnya hampa dan tak punya arah, mendapat Hidayah memeluk islam hingga kisahnya yang dilamar oleh banyak pria.

Harap pembaca ketahui, Rara berasal dari keluarga biasa di Malaysia. Sewaktu kecil, kehidupan keluarganya pas-pasan. Orangtuanya bercerai ketika ia masih remaja sehingga ia harus mengurus adiknya dan mencari uang sendiri.

Rara memeluk Islam karena menyelami 1 sendi ajaran Islam. Ajaran yang saya maksud adalah kewajiban memakai Hijab. Di buku “Amoi Berhijab” tersebut Rara sempat menyatakan, “Jika sehelai kain di kepala saja bisa membuatku tenang, apalagi seluruh ajarannya?”

Pasca berhijab, Rara sengaja tidak memberi tahu perubahan besar hidupnya kepada ibu kandungnya sendiri. Lama kelamaan sang ibu mengetahuinya dari akun Facebook-nya. Syukurlah, langkah Rara memakai hijab ini didukung ibunya. Sang ibu memuji bahwa dirinya terlihat makin cantik.

Berawal dari ajaran berhijab saja seorang yang dulunya non Muslim dan bergelimang dosa, bisa meraih hidayah dan ketenangan Jiwa. Ini belum ajaran-ajaran yang lainnya. Oh betapa indahnya ajaran agama Islam ini.

Wallahu’allam bish shawwab

http://www.fimadani.com/ajaran-islam-memberi-hidayah-dan-ketenangan/

 

Minggu, 15 Maret 2015

Setelah Serangkaian Peristiwa Buruk Justru Banyak yang Masuk Islam


Serangkaian kejadian yang memperburuk citra Islam ternyata justru membuat banyak orang penasaran untuk mempelajari, kemudian memeluknya. Hal itu disampaikan Imam Masjid Norwich, Inggris, Abdassamad Clarke kepada Republika, Kamis (12/3).

“Setelah kejadian 11 September, Charlie Hebdo, dan ISIS justru banyak orang menjadi Muslim,” ungkap Imam Masjid Norwich, Inggris, Abdassamad Clarke.

Ia mengaku baru-baru ini mendengar cerita seorang non-Muslim berbincang soal Charlie Hebdo dalam sebuah taksi. Setelah itu, ia semakin penasaran dan berusaha mencari tahu lebih banyak.

“Ia pun mengetik kata Muhammad di Google karena ingin tahu sebenarnya hal ini,” ujar Clarke. Selanjutnya orang itu, kata Clarke, menghabiskan waktu satu harinya untuk mencari tahu tentang Islam.

Clarke mengaku secara tidak langsung rangkaian peristiwa buruk justru menjadi promosi untuk Islam. “Namun, tetap saja kita tidak ingin Islam dipromosikan dengan cara seperti itu,” tegas Clarke. Clarke menilai ini adalah kuasa Allah Subhanahu wa Ta’ala yang selalu memberikan hikmah dari setiap kejadian di dunia ini. (ROL)

http://www.salam-online.com/2015/03/setelah-serangkaian-peristiwa-buruk-justru-banyak-yang-masuk-islam.html


DIAM DIAM PANGERAN CHARLES MASUK ISLAM ?



Dalam kunjungannya ke Arab Saudi beberapa waktu lalu, Pewaris tahta kerajaan Inggris Charles Philip Arthur George sempat membuat heboh masyarakat muslim, karena Prince Charles Philip Arthur George mencoba untuk belajar bahasa Arab sejak enam bulan lalu agar bisa membaca Al-Qur’an dalam bentuk aslinya, "Dia (Charles) pernah kursus bahasa Arab hingga bisa membaca Alquran dalam format asli," ungkap juru bicara rumah Kerajaan Inggris Clarence House, Laura Sullivan, seperti dilansir CNN, Jumat (15/3/2013). Pangeran Charles mencerminkan kekagumannya pada Islam, dengan membentuk "Panel 12", sebuah dewan penasihat yang memberikan saran dan pandangan kepadanya untuk mengambil keputusan berdasarkan referensi Islam.

Kini banyak opini masyarakat berkembang bahwa pangeran Inggris tersebut sudah berpindah keyakinan menjadi Islam. Tidak heran bahwa hal ini membuat opini di masyarakat muslim berkembang bahwa sebetulnya pangeran charles sudah masuk Islam secara rahasia.

Selain hal tersebut, yang menjadi pemicu opini itu berkembang di masyarakat muslim bukan hanya karena pangeran dari Kerajaan inggris itu ingin mempelajari bahasa Arab agar bisa membaca Al-Quran. Pangeran Charles kadang membawa nilai-nilai Islam dalam public opinion-nya, seperti : membela hukum Islam, memuji status wanita Muslim, merujuk Islam sebagai solusi untuk mengobati penyakit-penyakit masyarakat Inggris yg selama ini ia rasakan layaknya masyarakat yg tak ber-ke-Tuhan-an, dll. Sehingga hal tersebut membangun opini bahwa pangeran asal kejaraan inggris yg lahir pada tanggal 14 Novermber 1948 itu telah memeluk agama Islam.

Berpindahnya keyakinan beliau yang ternyata sudah dilakukan sejak lama bersama seorang Mufti di Turki ,dan islamnya Pangern Charles adalah islam aliran Sufisme. Wallahua'lam bishowab.... 

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=897484833636126&set=a.336600333057915.92765.100001238543584&type=1&theater

 

Senin, 09 Maret 2015

Orang Amerika berbondong pindah Islam, mengapa?

Ini adalah fakta bahwa Islam berkembang pesat di Barat. Di AS sendiri jumlah Muslim telah meningkat secara dramatis.
Dari sekitar 10.000 orang pada tahun 1900 menjadi 3 juta atau lebih pada tahun 1991 (beberapa pihak berwenang mengatakan 4,5 juta). Sebagian besar pertumbuhan ini disebabkan imigrasi baru-baru ini dan tingkat kelahiran yang tinggi dari umat Islam (5 anak per keluarga rata-rata), bukan untuk konversi. 

Namun, jumlah mereka yang masuk Islam (konversi atau pindah agama) sungguh signifikan. Di AS, mayoritas adalah Afrika-Amerika (sepertiga dari seluruh umat Islam menurut sebagian pihak berwenang), tetapi ada juga sejumlah besar Anglo (ras putih) untuk mengkonversi juga, banyak dari mereka terdidik.

Apa yang memotivasi orang untuk beralih ke Islam? Sebuah artikel baru-baru di Christianity Today (Agustus 20,1990) melaporkan bahwa di AS, usia rata-rata mereka yang masuk Islam (31) adalah sekitar dua kali lipat untuk konversi ke iman Kristen (usia 16). 

Terdapat beberapa  alasan utama yang diberikan kenapa menjadi Muslim: Doktrin Islam adalah sederhana dan rasional, semua penganutnya posisi setara, itu adalah "praktis" agama, dan tidak memiliki system kependetaan. Saya pernah membaca sepotong artikel (tentang Islam, red) tetapi ketika saya membaca kembali, dan tersadar. Secara reflektif, saya mengatakan bahwa semua yang mereka tunjukkan adalah bahwa sifat kesantuan dan kemaafan Muslim memiliki pengaruh, tetapi ini tidak selalu apa yang memotivasi orang Amerika untuk menjadi Muslim.
Seorang Muslim Amerika yang diwawancarai dalam sebuah buku baru (Tetangga: Muslim di Amerika Utara Friendship Press, 1989) memberikan alasan berikut ketika ditanya mengapa Afrika-Amerika yang beralih ke Islam. Saya telah mendengar hal yang sama dari Afrika-Amerika di Philadelphia lebih dari sekali. 

Alasan pertama adalah rasisme di gereja. "Diskriminasi yang kita rasakan membuat Islam menarik bagi kami karena itu adalah cara menolak budaya yang tidak akan memiliki kita secara sosiologis. Saya berpikir bahwa salah satu alasan bahwa banyak orang Afrika-Amerika pergi ke Islam sebagai lawan Kristen. Dan banyak dari kita telah dibesarkan Kristen - adalah bahwa orang-orang melakukan hal-hal ini kepada kami juga Kristen ". 

Seberapa sering orang tidak mendengarnya berkata, "Amerika tidak lebih terpisah dari pada 11:00 pada hari Minggu pagi." Alasan kedua adalah, saya percaya, juga penting dalam konversi Anglo-Amerika adalah kepastian arah dan disiplin. Masyarakat kita (AS) hancur karena kurangnya disiplin, terutama di kota. Melalui gaya hidup yang disiplin, banyak orang Islam tampaknya menjanjikan kehidupan mereka bisa kembali baik.

Akhirnya, faktor selanjutnya  yang mungkin tak seorang pun akan menyebutkan secara eksplisit, adalah kenyataan bahwa Islam sangat menghargai privasi dan hubungan langsung dengan Tuhan, tanpa perlu pengakuan dosa demi keselamatan di depan pendeta. Hal ini memberitahu mereka yang membutuhkan "bimbingan" dari hukum Allah, dan mereka akan masuk surga. Itu adalah sesuatu yang manusia harapkan, kebebasan ‘berdialog’ langsung dengan Tuhannya. | sumber: CBN.com |

http://koranopini.com/sandrela/religi/item/2899-orang-amerika-berbondong-pindah-islam-mengapa

 

Sabtu, 28 Februari 2015

Bagnal: Pengalaman Ini Akan Menginspirasi Mereka


Namanya Troy Bagnal. Usianya hampir 23 tahun dan tercatat sebagai mahasiswa Arizona di State University program studi film dan media. Pemuda asal Phoenix, Arizona ini menjadi seorang mualaf pada bulan Februari 2009 lalu.

Bagnal mengaku banyak alasan yang membuatnya memutuskan untuk menjadi seorang Muslim. Yang jelas, Bagnal sudah tertarik dengan agama Islam sejak lama, karena Islam dan Muslim selalu menjadi isu hangat di Barat. Bagnal menyukai sejarah kuno dan sejarah dunia, termasuk masalah perang dan politik. Ia rajin mengikuti perkembangan informasi tentang konflik di Suah, Somalia, Palestina, Irak, Afghanistan, Pakistan, Chechnya, Lebanon dan daera-daerah konflik lainnya.

“Saya melakukan riset tentang konflik-konflik itu agar saya mengerti apa sebenarnya yang terjadi dan bersikap adil serta tidak bias dalam memandang konflik-konflik itu karena media massa di sini (AS) cenderung samar dalam memberitakan konflik-konflik tersebut,” kata Bagnal.

Ketika mempelajari konflik-konflik yang memang kebanyakan bersentuhan dengan umat Islam itulah Bagnal mulai tertarik untuk mempelajari sejarah dunia Islam. “Saya banyak menghabiskan waktu untuk mempelajari sejarah dan budaya dunia Islam. Saya juga mengambil mata kuliah Peradaban Islam di ASU. Sejalan dengan minat saya pada sejarah dan budaya dunia Islam, saya juga tertarik dengan agama Islam itu sendiri,” papar Bagnal menceritakan awal ketertarikan pada Islam.

Bagnal dibesarkan dalam keluarga yang menganut agama Kristen, tapi ia tidak lagi menjalankan ajaran Kristen sejak usia 15 tahun. Menurutnya, ajaran Kristen membuatnya bingung dan tidak logis. “Konsep Trinitas dan doktrin penebusan dosa sangat tidak masuk akal. Di Alkitab sendiri terdapat ayat-ayat yang kontradiksi dengan doktrin penebusan dosa itu,” ujar Bagnal.

Ketika mengambil mata kuliah Sejarah Islam, Bagnal bertemu dengan seorang Muslim bernama Mohammad Totah. Selain memiliki pengetahuan yang dalam tentang Al-Quran, Totah juga paham isi Alkitab dan memiliki wawasan yang luas tentang agama Islam, Kristen dan Yahudi.

“Kami banyak berdiskusi tentang perbandingan ketiga agama itu. Saya juga melakukan riset sendiri dan saya menemukan bahwa ajaran Kristen banyak yang bertentangan dengan isi Alkitabnya. Saya banyak belajar bahwa banyak ayat-ayat dalam Alkitan yang sebenarnya juga mendukung Islam,” kata Bagnal.

Ia melanjutkan, “Satu hal yang juga saya temui di Injil Barnabas, dalam injil disebutkan tentang kedatangan Muhammad (Saw). Tapi injil ini dihapus dari Alkitab.”

“Tentang Al-Quran. Saya menilai Al-Quran lebih simpel dan mudah dipahami. Islam sendiri sangat simpel, tidak bertele-tele dan tidak ada doktrin-doktrin yang membingungkan. Islam tidak mengajarkan keyakinan buta seperti dalam ajaran Kristen,” tukas Bagnal.

Ia mengungkapkan, semakin banyak ia mempelajari Islam, ia semakin menyadari bahwa agama Islam lebih logis dibandingkan ajaran Kristen yang pernah ia ketahui. “Saya bahkan lebih banyak tahu tentang Alkitab dan kekristenan sejak saya masuk Islam dibandingkan ketika saya masih seorang Kristiani,” aku Bagnal.

“Sekarang, sebagai seorang Muslim, saya merasa lebih dekat dengan Tuhan. Saya mempelajari bagaimana agama-agama dibangun dan disebarkan ke seluruh dunia. Dan saya tahu, Barat menggambarkan Islam sebagai agama yang eksotis dari belahan timur. Tapi semua nabi-nabi mengajarkan hal yang sama yaitu penyerahan diri dan kepatuhan pada Tuhan,” papar Bagnal.

Bagnal terkadang merasa frustasi melihat bagaimana media massa selalu memberikan gambaran yang negatif tentang Islam. “Saya tahu ada konflik dan kekerasan di beberapa belahan dunia Islam, tapi konflik-konflik itu tidak lebih bermotifkan politik saja,” tuturnya.

Sebagai orang yang baru masuk Islam, Bagnal mengakui agak berat untuk mempraktekkan ajaran-ajaran Islam, apalagi ia tingga di AS dan media massa di negaranya selalu mengedepankan stereotipe yang buruk tentang Islam. “Tapi itu bukan masalah besar buat saya, karena saya lebih banyak menghabiskan waktu di studio. Saya juga banyak mendapatkan pertanyaan berkaitan dengan situasi politik dan budaya Timur Tengah dan saya harus menjelaskan pada mereka perbedaan antara Islam, ideologi politik dan praktek-praktek budaya,” ujar Bagnal.

“Timur Tengah jelas menjadi jantung dunia Islam. Yang mengecewakan, media Barat membuat stereotipe bahwa orang Islam pastilah orang Timur Tengah, padahal Muslim tersebar di seluruh dunia. Saya pikir ada nuansa rasial dalam stereotipe itu, Barat harus mengetahui fakta bahwa Kristen dan Yahudi juga berasal dari Timur Tengah, seperti halnya Islam,” sambung Bagnal.

“Pendek kata, saya memilih Islam sederhana saja karena saya mengakuinya sebagai agama yang asli dari Tuhan. Islam itu sederhana, tidak bertele-tele dan tidak membingungkan saya. Saya mencintai Islam karena mengajarkan persatuan bagi seluruh pemeluknya. Islam membantu saya untuk menjadi orang yang lebih baik,” tandas Bagnal.

Menurut Bagnal, ia merasa nyaman menjalankan ajaran Islam. Islam membantunya untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, bagaimana menghadapi stress dan mengatasi persoalan hidup. Bagnal berharap masyarakat Barat memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang dunia Islam, tentang agama Islam yang sebenarnya dan tidak hanya mendengarkan hal-hal negatif tentang Islam yang digambarkan media massa.

“Semoga cerita saya ini menginspirasi mereka yang berminat dengan agama Islam dan ingin mempelajari agama Islam lebih dalam,” harap Bagal. (ln/iol)

http://www.eramuslim.com/


Kamis, 22 Januari 2015

Jesus Dalam Sejarah Yahudi


Oleh: Hj. Irena Handono

Sebelum membahas tentang perayaan Kristmas dan segala konfrontasi yang menyertainya, terlebih dahulu perlu saya jelaskan latar belakang sejarah JESUS itu sendiri. Bahwa JESUS memang lahir dan hidup di kalangan bangsa Yahudi. Oleh karena itu, untuk bisa memahami kepribadian JESUS, harus paham terlebih dahulu bangsa Yahudi.

Bangsa Yahudi berkeyakinan bahwa mereka adalah “bangsa pilihan” Tuhan. Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya untuk kepentingan dan kesejahteraan mereka. Dan mereka merasakan seolah bahwa mereka adalah watak utama, sedangkan bangsa lain cukup sebagai pelengkap derita kehidupan di dunia. Lebih lanjut hanya diri mereka yang dianggap manusia, sedangkan bangsa lain hanyalah pembantu, budak, bahkan anjing.  Keyakinan seperti itulah yang membuat mereka lebih dari bangsa lain, sombong, pongah, keras kepala bahkan kejam.

Pernyataan-pernyataan seperti tersebut diatas bukan sebuahlah sebuah rekaan drama belaka, melainkan bersumber dari Bibel sendiri, diantaranya:

”Kamu akan menjadi bagiKu kerajaan iman dan bangsa yang kudus. Inilah semunya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.” (Keluaran 19:6).
”Engkau akan diberkati lebih daropada segala bangsa” (Ulangan 7:14).
”Engkau harus melenyapkan segala bangsa yang diserahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu: janganlah engkau merasa sayang kepada mereka….” (Ulangan 7:16).
”Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro Fenesia. Ia memohon kepada JESUS untuk mengusir syaithan itu dan anaknya. Lalu JESUS berkata kepadanya : ”Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing. ”Tetapi perempuan itu menjawab: ”Benar Tuhan. Tetapi anjing yang dibawah meja juga makan sisa-sisa makanan yang dijatuhkan anak-anak. ”Maka  kata JESUS kepada perempuan itu: ” Kerana kata-katamu itu pergilah sekarang sebab syaithan itu sudah keluar dari anakmu.”
(Markus 7:26-29).

Pernyataan-pernyataan Bibel tersebut di atas menjelaskan betapa bangsa Yahudi menganggap diri mereka istimewa, yaitu ”bangsa pilihan Tuhan”. Oleh kerana itu mereka boleh berbuat apa saja terhadap bangsa lain, termasuk membantai (melenyapkan). Dan semua itu dilakukan atas nama Tuhan.

Namun adakah suatu bangsa yang rela terus menerus ditindas dijajah ataupun diperbudak?. Demikian pula dengan bangsa Palestin, penduduk asli negeri itu, yang setelah melalui perjuangan berat akhirnya bangsa Palestin menang. Kemenangan bangsa Palestin tersebut membuat keadaan menjadi terbalik. Bangsa Yahudi- sang penindas- kini dalam bayang-bayang tertindas. Maka mereka memohon agar  Yahwe (Tuhan Israel) segera mengutus seorang Al-Masih (Penyelamat) agar mereka beroleh kejayaan dan berkuasa semula.

Sederetan Al-Masih
Dari Bibel, khususnya dalam perjanjian lama, akan kita dapatkan bahwa Al-Masih itu bukan hanya JESUS, mereka antara lain adalah:

1. Saul Al-Masih
Saul yang berhasil mengalahkan Filistin diangkat sebagai Al-Masih:
”Bukankan Tuhan telah mengurapi engkau menjadi Raja atas umatnya Israel? Engkau akan memegang Tampuk Pemerintahan atas umat Tuhan, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh disekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa Tuhan telah mengurapi engkau menjadi Raja atas miliknya sendiri (I Samuel 10:1)

2. Harun Al-Masih
Setelah Saul menjadi Al-Masih maka Harun (saudara Musa) juga diangkat sebagai Al-Masih.
”Kemudian ditungkannya sedikit dari minyak urapan itu ke atas kepala Harun dan di urapinya[1]lah dia untuk menguduskannya”. (Imamat 8:12)

3. Elisa Al-Masih
Kehadiran seorang Al-Masih untuk masa ini ternyata tidak cukup, maka setelah Harun menjadi Al-Masih, Elisa pun diangkat menjadi Al-Masih.
”Juga Yehu, cucu Nimzi, haruslah kau urapi menjadi Raja atau Israel, dan Elisa bin Safat dari Abel Mahola, harus kau urapi menjadi Nabi mengggantikan engkau” (I Raja-Raja 19;16)

4. Daud Al-Masih
Setelah Saul meninggal dunia maka sesepuh suku-suku Israel menggangkat Daud sebagai Al-Masih.
”Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap Raja, lalu Raja Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron, di hadapan Tuhan; kemudian mereka mengurapi Daud menjadi Raja atas Israel” (II Samuel 5:3)

5. Salomo Al-Masih
Setelah Daud meninggal dunia, maka Salomo putra Daud diangkat sebagai tercantum dalam I Raja-Raja 1:39
”Imam Zadok telah membawa tanduk berisi minyak dari dalam kemah, lalu diurapinya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup, dan seluruh rakyat berseru” Hidup  Raja Salomo”.

6. Koresy Al-Masih
Raja Syrus penyembah berhala ini diangkat sebagai Al-Masih setelah meninggalnya Salomo.
”Beginilah firman Tuhan : Inilah firmanku kepada orang yang kuurapi, kepada Koresy yang tangan kananya kupegang supaya aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti Raja-Raja, supaya aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu gerbang tidak tinggal tertutup.” (Yesaya 45:1)

Ayat ini dialamatkan Raja Syrus yang pagan, untuk memenuhi kerinduan akan datangnya penyelamat, walaupun pada kenyataannya ayat tersebut adalah alamat nibuwwah dari nabi Yesaya akan datangnya seorang Koresy (Quraisy) sebagai nabi akhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Amatlah mustahil jika Tuhan menyayangi seorang kafir untuk diurapi. Apabila ternyata bahwa belum lama bangsa Yahudi dipimpin oleh Al-Masih yang kafir, situasi keamanan dan politik berubah kembali dengan datangnya serbuan pasukan Romawi. Maka kembali lagi seperti pada peristiwa sebelumnya, yakni ketika bangsa Israel menangis, meraung dan memohon kepada Yahwe untuk diturunkan Al-Masih atau seorang penyelamat untuk membebaskan mereka dari cengkraman bangsa Romawi. Maka mereka berangan-angan dan menyusun kriteria Al-Masih.

Orang-orang Israel akhirnya mengadakan kesepakatan bahwa Al-Masih adalah seorang yang merupakan:

1.      Raja-raja terdahulu yang dianggap ”Bangkit” dari kuburnya, antara lain : Daud Yesekhiel, Yosafat, atau
2.      Nabi yang ”dibangkitkan ”, misalnya Elia atau Elisa.
3.      (Harus) keturunan Daud dan Sulaiman.
Disamping tiga kriteria tersebut, bangsa Israel mempunyai penghayatan bahwa kelahiran seorang pahlawan (Juru Selamat)  haruslah lahir dari seorang perawan, sebagaimana pahlawan-pahlawan bangsa terdahulu yang juga trelahir dari seorang perawan.

JESUS Keturunan Daud?
Bibel selalu mengatakan bahwa JESUS adalah anak Daud. Bukti nubuwwah tentang keturunan Daud akan berkuasa antara lain: II Samuel 7:12-13 dan I Tawarikh 17:11-12
”Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapatkan perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama Ku dan Aku akan mengokohkan tahta kerajaannya untuk selama-lamanya”

Demikian pula Kisah Para Rasul 2:30
”…..Bahwa ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri diatas tahtanya”.
Padahal, dengan garis keturunannya (silsilah), terbukti bahwa JESUS bukan keturunan Daud, kerana Maryam bukan keturunan Daud. Yang merupakan keturunan Daud adalah Yusuf, yang oleh Bibel disebut tunagan  Maria (Mariam), silsilah itu juga mengandung perbedaan. Matius (1:6-16) menurut 28 orang sedangkan Lukas (3:23-31) 43 orang. Jadi terdapat selisih 15 generasi perhatikan silsilah JESUS pada lampiran.

Lantas mengapa Bibel membuat kekeliruan seperti itu? Sejarah mengatakan bahwa bangsa Israel merasa dirinya sebagai ”bangsa pilihan” telah berabad-abad mengalami penindasan dan penjajahan bangsa-bangsa Bobilonia, Yunani, Siria dan Romawi. Oleh kerana itu mereka selalu terkenang pada zaman keemasan dibawah pimpinan Daud dan berharap datangnya ”Raja Israel” dari keturunan Daud yang akan melepaskan mereka dari kesengsaraan.

Jelas bahwa keterkaitan antara Isa-Yusuf-Daud adalah suatu rekaan semata untuk membenarkan bahwa JESUS adalah keturunan Daud, Al Masih yang dinanti-nantikan sebagai juru selamat.

https://www.islampos.com/jesus-dalam-sejarah-yahudi-59814/

 

Profesor Yahudi: Hanya Ada Satu Agama, Yaitu Islam


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Profesor Sejarah Universitas Hebrew, Yerusalem, Moshe Sharon, menegaskan pada dasarnya, agama di alam semesta ini hanyalah satu. Agama tersebut mengokohkan keesaan Allah dan menegaskan nabi Muhammad sebagai utusan Allah.


“Dari mulai diciptakannya semesta ini, hanya ada satu agama, yaitu Islam,” ujarnya, sebagaimana ditayangkan kantor berita Israel, Arutzsheva, yang dikutip pengguna youtube, Bahrain Tahir, pada 2012 lalu.

Dalam video berdurasi hampir tiga menit ini, Moshe menjelaskan lebih lanjut, jika ada siapapun menyatakan tempat ini adalah kuil Sulaiman, maka muslim akan menyatakan itu benar. “Solomon (sulaiman, - red) adalah muslim. David (Daud, - red), Abraham (Ibrahim, - red), Moses (Musa, - red), Yesus (Isa, - red), adalah muslim.

“Inilah yang saya maksudkan dengan islamisasi sejarah. Di seluruh islamisasi sejarah akan ada islamisasi geografi, semua wilayah yang berhubungan dengan tokoh-tokoh tadi adalah wilayah muslim,” tegas Sharon, yang ketika tampil mengenakan tutup kepala ala Yahudi atau //yarmuk//.

Wilayah-wilayah tersebut, jelasnya, terlepas apakah sesudah Nabi Muhamad datang atau belum, harus dibebaskan. “Bukan untuk ditaklukkan. Yang ada adalah untuk dibebaskan,” imbuhnya. Islam muncul di sejarah, pada saat Muhammad, adalah sebagai pembebas. Tidak ada penjajahan dalam Islam. Yang ada adalah pembebasan dalam Islam.

http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/01/22/nijfdo-profesor-yahudi-hanya-ada-satu-agama-yaitu-islam 

Nabi Adam adalah Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Profesor Sejarah Universitas Hebrew, Yerusalem, Moshe Sharon, menegaskan, manusia pertama di alam ini, Adam alaihissalam, adalah seorang muslim. Begitu juga dengan tokoh besar lainnya, seperti Nabi Sulaiman, Nabi Daud, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa.
“Mereka adalah muslim,” jelasnya, sebagaimana ditayangkan kantor berita Israel, Arutzsheva, yang dikutip pengguna youtube, Bahrain Tahir, pada 2012 lalu.

Hal tersebut dilontarkannya berdasarkan adanya pertanyaan bagaimana sikap Islam terhadap sejarah. Dia kemudian menegaskan sesungguhnya, seluruh sejarah di alam raya ini adalah tentang Islam. “Semua tokoh besar sepanjang sejarah pada dasarnya adalah muslim. Dari mulai Nabi Adam, hingga ke zaman kita sekarang ini,” imbuhnya.

Jadi kalau orang Yahudi, Kristen, menuntut sesuatu dan mendasarinya dalam argumen sejarah bahwa ada raja bernama Solomon, raja David, Moses, atau bahkan Yesus atau Isa, maka tentu apa yang mereka katakan adalah tidak benar. “Atau sebenarnya mereka tidak tahu bahwa sebenarnya mereka itu tokoh-tokoh muslim,” imbuh Moshe.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/01/22/nijfgk-profesor-yahudi-nabi-adam-adalah-muslim

https://www.youtube.com/watch?v=JZTPukXwxY4



Rabu, 21 Januari 2015

22 Sifat Buruk Yahudi Dalam Al-Quran


AL-QURAN banyak menceritakan kedegilan bangsa Yahudi seperti bagaimana orang Yahudi mengingkari perintah Allah SWT walaupun sebahagian besar Rasul dan Nabi adalah dari kalangan kaum itu.
Allah SWT melalui wahyunya dalam Al-Quran telah menggambarkan sifat buruk orang Yahudi yang zalim, membuat kerusakan di muka bumi, dan memusuhi bangsa lain, terutama sekali kaum Muslimin.
Berikut merupakan 22 sifat buruk bangsa Yahudi seperti yang disebut di dalam Al-Quran:
  1. Keras hati dan zalim (Al-Baqarah:75,91,93,120,145,170; An-Nisa:160; Al-Maidah:41)
  2. Kebanyakan fasik dan sedikit beriman kepada Allah SWT (Ali Imran:110; An-Nisa:55)
  3. Musuh yang paling bahaya bagi orang-orang Islam (Al-Maidah:82)
  4. Amat mengetahui kekuatan dan kelemahan orang-orang Islam seperti mereka mengenal anak mereka sendiri (Al-An’am:20)
  5. Mengubah dan memutarbelitkan kebenaran (Al-Baqarah:75,91,101,140,145,211; Ali Imran:71,78;  An-Nisa:46; Al-Maidah:41)
  6. Menyembunyikan bukti kebenaran (Al-Baqarah:76,101,120,146; Ali Imran:71)
  7. Hanya menerima perkara-perkara atau kebenaran yang dapat memenuhi cita rasa atau nafsu mereka (Al-Baqarah:87,101,120,146; Al-Maidah:41)
  8. Ingkar dan tidak dapat menerima keterangan dan kebenaran Al-Quran (Al-Baqarah:91,99; Ali Imran:70)
  9. Memekakkan telinga kepada seruan kebenaran, membisukan diri untuk mengucapkan perkara yang benar, membutakan mata terhadap bukti kebenaran dan tidak menggunakan akal untuk menimbangkan kebenaran (Al-Baqarah:171)
  10. Mencampur adukkan yang benar dan yang salah, yang hak dan yang batil (Ali Imran:71)
  11. Berpura-pura mendukung orang Islam tetapi apabila ada di belakang orang-orang Islam, mereka mengutuk dengan sekeras-kerasnya (Al-Baqarah:76; Ali Imran:72,119)
  12. Hati mereka sudah tertutup akan Islam kerana dilaknat oleh Allah SWT yang disebabkan oleh kekufuran mereka sendiri (Al-Baqarah:88,120,145,146)
  13. Kuat berpegang pada semangat kebangsaan mereka dan mengatakan bahawa mereka adalah bangsa yang istimewa yang dipilih oleh Tuhan dan meyakini agama yang selain daripada Yahudi adalah salah (Al-Baqarah:94,111,113,120,135,145; Al-Maidah:18)
  14. Tidak akan ada kebaikan untuk seluruh manusia jika mereka memimpin (An-Nisa:53)
  15. Tidak suka, dengki, iri hati terhadap orang-orang Islam (Al-Baqarah:90,105,109,120)
  16. Mencintai kemewahan dan kehidupan dunia, bersifat tamak dan rakus, menginginkan umur yang panjang dan mengejar kesenangan serta takut akan kematian (Al-Baqarah:90,95,96,212)
  17. Berkata bohong, mengingkari janji dan melampaui batas (Al-Baqarah:100,246,249 Ali Imran:183,184; An-Nisa:46)
  18. Berlindung di sebalik mulut yang manis dan perkataan yang baik (Al-Baqarah:204,246; Ali Imran:72; An-Nisa:46)
  19. Mengada adakan perkara-perkara dusta dan suka kepada perkara-perkara dusta (Ali Imran:24,94,183,184; Al-Maidah:41)
  20. Berlaku sombong dan memandang rendah terhadap orang-orang Islam (Al-Baqarah:206,212,247)
  21. Tidak amanah dan memakan hak orang lain dengan cara yang salah (Ali Imran:75,76; At-Taubah:34)
  22. Selalu melakukan kerusakan dan menganjurkan peperangan (Ali Imran:64). [foren]
https://www.islampos.com/22-sifat-buruk-yahudi-dalam-al-quran-45686/