Minggu, 07 September 2014

Kisah Politisi Penolak Menara Masjid di Swiss Masuk Islam

Dalam perjalanan usahanya itu, Streich justru mulai menemukan pencerahan. Dia setuju dengan isi Alquran dan mengakui bahwa Kitab Suci agama Islam itu benar.
Dream - Politisi Swiss Daniel Streich, yang sebelumnya menjadi penentang terdepan pembangunan menara masjid di negaranya, kini telah memeluk Islam.

Daniel Streich adalah seorang anggota Partai Rakyat Swiss (SVP) di Swiss. Sebagai politisi yang berpengaruh, Streich memimpin penggalangan dukungan untuk menolak pembangunan menara di masjid di Swiss.

Dia aktif dalam membangun sentimen anti-Muslim di seluruh Swiss. Kampanye yang terus-menerus tersebut menyebabkan Streich diberi jabatan tingkat tinggi di Angkatan Bersenjata Swiss.

Streich adalah tokoh penting di Partai Rakyat Swiss (SVP). Pentingnya sosok Streich di SVP terlihat dari pengaruhnya yang luar biasa terhadap pembuatan kebijakan partai.

Gerakannya terhadap penolakan pembangunan menara masjid bertujuan mendapatkan perhatian dan kepentingan politik. Ia bahkan mengisi satu jabatan penting di Angkatan Bersenjata Swiss sebagai instruktur militer.

Streich melakukan studi komprehensif terhadap Islam, termasuk mempelajari Alquran, semata-mata untuk memfitnah dan menolak Islam. Tapi ajaran Islam malah memiliki dampak yang mendalam pada dirinya.
Dalam perjalanan usahanya itu, Streich justru mulai menemukan pencerahan. Dia setuju dengan isi Alquran dan mengakui bahwa Kitab Suci agama Islam itu benar.

Akhirnya dia memutuskan berhenti dari kegiatan politik dan memeluk Islam. Setelah mengundurkan diri dari panggung politik, Streich mengumumkan keislamannya secara luas. Streich bahkan menyebut agenda SVP terhadap muslim sebagai perbuatan setan.

Streich sekarang rajin membaca Alquran dan melakukan salat lima kali sehari. Lebih jauh Streich mengatakan bahwa dia telah menemukan kebenaran hidup dalam Islam, yang tidak pernah ia temui sebelumnya.

"Islam menawarkan saya jawaban logis atas pertanyaan hidup yang penting, yang tidak pernah saya temukan sebelumnya," kata Streich. Dia sekarang seorang muslim yang penuh komitmen. Streich menghadiri masjid, membaca Alquran dan salat lima kali sehari.

Baru-baru ini larangan pembangunan menara masjid di Swiss telah mendapat status hukum yang tetap.
Sesuai hasil voting, 42,5 persen warga Swiss mendukung pembangunan menara masjid dan 57,5 persen sisanya menolak.

Yang menarik, populasi Muslim di Swiss hanya 6 persen. Para analis mengklaim bahwa larangan menara masjid dan agama Islam telah menarik orang-orang Swiss belajar tentang Islam.
Streich sekarang memfokuskan niatnya berpartisipasi dalam pembangunan Partai Konservatif Demokrat baru di kanton Freiburg.

Gerakan politik baru Streich itu berbeda dengan sebelumnya. Dia ingin mempromosikan toleransi beragama dan perdamaian, terlepas dari fakta bahwa larangan pembangunan menara masjid telah memperoleh status hukum.

Kini sikapnya berbalik 180 derajat. Streich sangat menolak larangan pembangunan menara masjid. Dia bahkan berharap bisa membangun masjid kelima di Swiss dan yang paling indah di Eropa.
(Sumber: Islamic Bulletin)

http://www.dream.co.id/your-story/kisah-politisi-penolak-menara-masjid-di-swiss-masuk-islam-140905n.html